fish forum

fish forum
marlin

Selasa, 19 April 2011

Thermoklin


Pengaruh Faktor Salinitas Di Laut Pada Tingkah Laku Dan Kelimpahan Ikan.
Suhu air laut
     Ikan adalah hewan berdarah dingin, yang suhu tubuhnya selalu menyesuaikan dengan suhu sekitarnya. Selanjutnya dikatakan pula bahwa ikan mempunyai kemampuan untuk mengenali dan memilih range suhu tertentu yang memberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas secara maksimum dan pada akhirnya mempengaruhi kelimpahan dan distribusinya. Pengaruh suhu terhadap ikan adalah dalam proses vertikall, seperti pertumbuhan dan pengambilan makanan, aktivitas tubuh, seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf. Pengaruh suhu air pada tingkah laku ikan paling jelas terlihat selama pemijahan. Suhu air laut dapat mempercepat atau memperlambat mulainya pemijahan pada beberapa jenis ikan. Suhu air dan arus selama dan setelah pemijahan adalah faktor-faktor yang paling penting yang menentukan “kekuatan keturunan” dan daya tahan larva pada spesies-spesies ikan yang paling penting secara komersil. Suhu ekstrim pada daerah pemijahan (spawning ground) selama musim pemijahan dapat memaksa ikan untuk memijah di daerah lain daripada di daerah tersebut. Perubahan suhu jangka panjang dapat mempengaruhi perpindahan tempat pemijahan (spawning ground) dan fishing ground secara vertikal.
       Secara alami suhu air permukaan merupakan lapisan hangat karena mendapat radiasi matahari pada siang hari. Karena pengaruh angin, maka di lapisan teratas sampai kedalaman kira-kira 50-70 m terjadi pengadukan, hingga di lapisan tersebut terdapat suhu hangat (sekitar 28°C) yang ertical. Oleh sebab itu lapisan teratas ini sering pula disebut lapisan vertikal. Karena adanya pengaruh arus dan pasang surut, lapisan ini bisa menjadi lebih tebal lagi. Di perairan dangkal lapisan vertikal ini sampai ke dasar. Lapisan permukaan laut yang hangat terpisah dari lapisan dalam yang dingin oleh lapisan tipis dengan perubahan suhu yang cepat yang disebut termoklin atau lapisan diskontinuitas suhu. Suhu pada lapisan permukaan adalah seragam karena percampuran oleh angin dan gelombang sehingga lapisan ini dikenal sebagai lapisan percampuran (mixed layer). Mixed layer mendukung kehidupan ikan-ikan pelagis, secara pasif mengapungkan plankton, telur ikan, dan larva, sementara lapisan air dingin di bawah termoklin mendukung kehidupan hewan-hewan bentik dan hewan laut dalam.
       Pada saat terjadi penaikan massa air (upwelling), lapisan termoklin ini bergerak ke atas dan gradiennya menjadi tidak terlalu tajam sehingga massa air yang kaya zat hara dari lapisan dalam naik ke lapisan atas.jangka pendek dari kedalaman termoklin dipengaruhi oleh pergerakan permukaan, pasang surut, dan arus. Di bawah lapisan termoklin suhu menurun secara perlahan-lahan dengan bertambahnya kedalaman.
       Kedalaman termoklin di dalam lautan Hindia mencapai 120 meter. Menuju ke selatan di daerah arus equatorial selatan, kedalaman termoklin mencapai 140 meter.
      Lapisan campuran lintang-menengah sangat tipis di akhir musim panas ketika angin-angin melemah, dan cahaya matahari menghangatkan permukaan lapisan . Pada waktu yang bersamaan, pemanasan sangat kuat dan angin sangat lemah, sehingga lapisan hanya memiliki ketebalan beberapa meter. Pada musim gugur, badai pertama dari musim mencampur panas masuk ke dalam lautan mempertebal lapisan campuran, tetapi sedikit panas yang hilang. Pada musim dingin, pemanasan hilang dan lapisan campuran meneruskan untuk mempertebal, menjadi sangat tebal pada akhir musim dingin. Pada musim semi, angin melemah, cahaya matahari meningkat dan membentuk lapisan campuran yang baru.
       Dibawah lapisan campuran, temperatur air menurun dengan cepat terhadap kedalaman kecuali pada lintang tinggi. Jarak kedalaman dimana suku dari peubah, gradien dari temperatur adalah besar yang disebut dengan termoklin (thermoklin). Karena densitas berhubungan dekat dengan temperatur, termoklin juga cenderung menjadi lapisan dimana gradien dari densitas adalah yang terbesar, yang disebut dengan piknoklin (pycnocline). Puncak dari termoklin sedikit berfariasi terhadap musim sebagaimana yang terlihat pada daerah antara 20 dan 200 desibar pada . Ini merupakan termoklin musiman. Termoklin permanen memanjang dari bawah termoklin musiman sampai pada kedalaman 1500-1200 meter . Pada lintang tinggi, seperti pada stasiun aac pada gambar, bisa jadi lebih dingin, permukaan lebih segar di atas termoklin permanen. Lapisan campuran cenderung untuk menjadi lebih asin dari pada termoklin antara lintang 10◦ dan 40◦, dimana penguapan melebihi presipitasi. Pada lintang tinggi lapisan campuran lebih segar karena hujan dan es mencair yang mengurangi salinitas. Di beberapa wilayah tropis, seperti pada kolam hangat di tropical pasifik bagian barat, hujan juga menghasilkan sebuah lapisan campuran tipis yang lebih segar.
Pengaruh Termoklin
     Perubahan kedalaman lapisan termoklin ternyata mempunyai pengaruh besar terhadap produktivitas perairan. Lapisan termoklin yang berada di perairan lebih dalam mengakibatkan terhambatnya pasokan zat hara ke lapisan permukaan dari lapisan dalam. "Hal ini pada gilirannya bisa mengakibatkan menurunnya stok ikan di laut." Lapisan ini juga ternyata berpengaruh terhadap tingkah laku ikan. Hal ini terlihat dari besarnya tangkapan ikan nelayan. Selain kedua hal tersebut, termoklin juga mempengaruhi rambatan suara di dalam laut. Sehingga dapat dimanfaatkan kapal selam untuk menghindari alat detektor pihak lawan. Selain itu disinyalir, lapisan ini juga dianggap lebih stabil dibandingkan dengan lapisan permukaan. "Sehingga dapat dikatakan materi yang berada di bawah lapisan termoklin akan sulit terangkat kembali ke lapisan permukaan," urainya untuk menjelaskan kemungkinan limbah tailing yang teraduk. Sedangkan mengenai adanya lapisan termoklin yang ada di perairan tersebut. John menjawab bahwa di keseluruhan perairan di Indonesia dapat ditemukan termoklin. Hanya di lautan dangkal seperti di Laut Jawa dan Arafura, lapisan ini jarang ditemukan. Secara umum menurutnya, termoklin di Indonesia berada di antara kedalaman minus 70 meter hingga minus 220 meter, dengan ketebalan sekitar 150 meter. "Yang jelas menurutnya lapisan termoklin sendiri merupakanunsur yang tidak tetap berada  pada suatu kedalaman tertentu, melainkan berubah-ubah tergantung pada musim dan adanya fenomena global seperti El Nino atau Indian Dipole Mode," ungkap John lagi menutup pembicaraan. (str-Sulung Prasetyo)




STRATIFIKASI DAERAH DANAU

Epilimnion,
- berada di permukaan air sampai
pada kedalaman 6 m
- konsentrasi oksigen antara sedang –
tinggi
Thermocline/Metalimnion
- kadar suhu dan oksigen menurun
sesuai kedalaman
- berada antara lapisan epilimnion
dan hipolimnion
- lapisannya sangat tipis
Hypolimnion,
-  berada pada lapisan dingin
-  tidak ada sirkulasi oksigen.

Lapisan Thermoklin                      
·         Yaitu  lapisan permukaan air yang tipis di antara lapisan yang lebih hangat dan lapisan dasar yang lebih dingin di dalam danau yang sifat airnya berlapis-lapis
-          Termoklin adalah lapisan di perairan di mana terjadi perubahan suhu yang cepat pada arah vertikal.
-          Thermoklin adalah lapisan transisi antara mixed layer di permukaan dan lapisan air dalam.
-          Thermoklin adalah Zona yang merupakan antara suhu yang cepat menurun dengan dengan bertambahnya kedalaman.
·         Thermal berarti panas dan cline adalah areal (daerah ) di mana terjadi perubahan pesat. "Jadi termoklin adalah lapisan di perairan di mana terjadi perubahan suhu yang cepat pada arah kedalaman atau vertikal, perubahan suhu perairan yang besar dengan bertambahnya kedalaman perairan.
·        



Pada daerah metalimnion terdapat lapisan termoklin yaitu lapisan dimana suhu akan turun sekurang-kurangnya 1oC dalam setiap 1 meter (Jorgensen & Volleweider, 1989). Jadi makin ke dalam makin dingin suhu air

Gambar 1.1 tempratur pada thermoklin

·         Kasus pencemaran di Buyat Pante karena tidak mendukungnya unsur termoklin di perairan tersebut yang menjadi daerah tempat pembuangan limbah tailing PT Newmont.
·         Angin juga merupakan salah satu faktor pembangkit lapisan termoklin. Dengan adanya angin yang bertiup di atas permukaan perairan, apalagi bila bertiup dengan tetap dan dalam jangka waktu cukup lama, maka bisa menstimulasi proses pengadukan yang dimulai dari lapisan paling terdekat dengan permukaan, hingga secara perlahan-lahan merambat ke kedalaman tertentu. Karena proses pengadukan inilah, suhu di lapisan atas perairan menjadi relatif lebih sama.
Seperti dalam gambar 1.2
Gambar 1.2 Daerah Thermoklin

·          "Lapisan dengan permukaan suhu lebih seragam ini kadang disebut lapisan permukaan atau lapisan teraduk. Di bawah lapisan teraduk ini kadang masih terdapat sisa lapisan dengan perubahan suhu yang besar, yang disebut termoklin.
·         lapisan ini juga dianggap lebih stabil
dibandingkan dengan lapisan permukaan. "Sehingga dapat dikatakan materi yang berada di bawah lapisan termoklin akan sulit terangkat kembali ke lapisan permukaan," urainya untuk menjelaskan kemungkinan limbah tailing yang teraduk
.
·         termoklin di Indonesia berada di antara kedalaman minus 70 meter hingga minus 220 meter, dengan ketebalan sekitar 150 meter. "Yang jelas menurutnya lapisan termoklin sendiri merupakan unsur yang tidak tetap berada pada suatu kedalaman tertentu, melainkan berubah-ubah tergantung pada musim dan adanya fenomena global seperti El Nino atau Indian Dipole Mode.
  • Keberadaan klorofil-A maksimum pada bagian batas atas lapisan termoklin
  • Lapisan termoklin yang dangkal lebih menunjang produktivitas primer daripada lapisan termoklin yang dalam karena percampuran nutrien lebih mudah mencapai lapisan permukaan perairan
  • Sumber oksigen terlarut sebagian adalah reaerasi permukaan (Seller dan Markland, 1987). Reaerasi permukaan di danau atau waduk dapat terjadi oleh oleh angin yang kuat, menghasilkan gelombang permukaan dan gelombang internal serta arus horizontal yang kuat. Gelombang permukaan terlihat jelas, sedangkan gelombang internal terjadi di termoklin (Gambar 2).
  • Gelombang gravitasi internal dengan panjang gelombang yang pendek menjadi tidak stabil dan pecah di tengah danau, dan menyebabkan pengadukan turbulen lokal, terjadi transfer massa air dari hipolimnion ke epilimnion. Pembentukan gelombang turbulen ini terutama terjadi di dekat dasar termoklin. Pengadukan vertikal seperti halnya aliran horizontal disebabkan oleh angin dipermukaan.
Selama musim panas ,air dibagian atas menjadi lebih panas jika dibandingkan dengan air yang ada pada lapisan dibawahnya. akibatnya hanya pada lapisan atas yang hangat terjadi sirkulasi dan ini tidak bercampur dengan air yang lebih dingin dan lebih padat.
Gambar 1.3 Daerah Kedalaman  Thermoklin
Deskripsi Hubungan Daerah Penangkapan Ikan dengan Thermoklin
   Lapisan ini merupakan transisi antara lapisan permukaan dengan lapisan dalam perairan.
  Lapisan termoklin dapat terbentuk karena adanya proses pemanasan oleh sinar matahari dan proses pengadukan di lapisan permukaan oleh angin
  Lapisan termoklin dapat berpengaruh terhadap migrasi vertikal ikan-ikan yang berada di bawah lapisan termoklin menuju ke lapisan permukaan.
  Pada penangkapan, hal ini penting untuk diketahui, karena kita dapat menyesuaikan alat tangkap dengan habitat ikan yang akan ditangkap.



DAFTARA PUSTAKA
  I Nyoman Sceyasa, Ir. MS. Nurhuda Moch, A.Pi , M.Sc 2001 Ekologi Perairan Edisi II Departemen Kelautan dan Perikanan , Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta 2001.
  Sahala Hutabarat dan stewart M.Evans, PENGANTAR OSEANOGRAFI, Universitas indonesia Press. Jakarta 2008
  Irnawati Ririn dkk, Pembentukan Daerah Penangkapan Ikan , Departemen sumberdaya Perikanan FPIK IPB 2009
  (Jorgensen & Volleweider, 1989).











1.     Erik eryansyah.
Pertanyaan: apa pengaruh thermoklin terhadap produktivitas perikanan?
Jawab:
2.     Mega mawarni
Pertanyaan: apa yang menjadi faktor kongkrit,yang mengakibatkan thermoklin dapat mempengaruhi perairan?
Jawab:













Tidak ada komentar:

Posting Komentar